Makalah Xenobiotik - Download Makalah Gratis File Docx
KATA PENGANTAR
Atas limpahan dan hidayah Allah Swt, makalah
berjudul METABOLISME XENOBIOTIK PADA LOGAM (OBAT) dalam matakuliah BIOKIMIA II
dapat diselesaikan. Makalah ini didapat dari beberapa buku dan berbagai sumber
lainnya. Adapun pihak dominan dalam pembuatan makalah ini ialah IBu Dra.M.dwi
wiwik Ernawati,M.Kes dan Bapak Drs.Haryanto,M.Kes selaku Dosen Pengampu yang
telah memberikan pengajaran mengenai Pengembangan Kurikulum Sekolah Menengah,
sehingga kami sigap dan mendalami ilmu pelajaran ini baik penyelesaian tugas
maupun pendalaman materi.
Adapun pokok bahasan yang di pelajari dalam
makalah ini adalah : METABOLISME XENOBIOTIK PADA LOGAM (OBAT)
Harapan Penulis, semoga makalah ini berguna
bagi kita semua khususnya mahasiwa yang sedang menjalankan mata kuliah Desain
pendidikan, Oleh karena makalah ini sangat jauh dari sempurna, kritik dan saran
semoga menjadi sumbangsih dalam penulisan makalah selanjutnya.
Jambi,12
desember
Penulis,
******
Download Makalah Xenobiotik
Download Makalah Xenobiotik
******
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos
yang artinya asing. Xenobiotik adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia.
Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis,
pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya. Xenobiotik umumnya tidak larut
air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi. Untuk dapat diekskresi
xenobiotik harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa
diekskresi. Organ yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah
hati. Ekskresi xenobiotik melalui empedu dan urine. Pada metabolisme obat, pada
obat yang sudah aktif → metabolisme xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat
aktif menjadi inaktif, sedang paa obat yang belum aktif → metabolisme
xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat inaktif menjadi aktif
Kekuatan pendorong dalam evolusi sistem
detoksifikasi metabolisme canggih sebenarnya cukup lurus ke depan dan
tergantung pada kemampuan air untuk bertindak sebagai "pelarut" untuk
melarutkan zat. Karena membran seluler terutama lipid berbasis dan kedap larut
air yang paling (ilmiah: "kutub") zat, pengangkutan larut dalam air
senyawa ke dalam sel memerlukan protein transportasi khusus. Dengan menempatkan
protein transport yang sesuai pada membran sel, sel hanya akan memungkinkan
diinginkan larut dalam air molekul untuk masuk, dan akan mencegah masuknya
air-larut racun. Ini paradigma yang sama juga berlaku ketika sel perlu
mengeluarkan senyawa larut dalam air yang tidak diinginkan (seperti limbah
selular), mereka keluar dari sel dengan mekanisme yang serupa.
Berbeda dengan senyawa yang larut dalam air,
membran sel lipid menyajikan penghalang sedikit lipid-larut senyawa, yang bebas
bisa dilewati. Berpotensi merusak lipid-larut racun sehingga dapat memperoleh
akses gratis ke interior seluler, dan jauh lebih sulit untuk menghapus. Sistem
detoksifikasi metabolisme mengatasi masalah ini dengan mengubah lipid-larut
racun ke aktif larut dalam air metabolit. The "solubilisasi" dari
racun dicapai oleh enzim yang melekat (konjugasi) tambahan yang larut dalam air
molekul terhadap toksin larut lipid pada titik-titik lampiran tertentu. Jika
racun tidak mengandung salah satu titik sambungan, mereka pertama kali
ditambahkan oleh satu set terpisah enzim yang mengubah kimia racun untuk
menyertakan "menangani" molekul. Setelah reaksi solubilisasi, toksin
kimia-dimodifikasi diangkut keluar dari sel dan dikeluarkan. Ketiga langkah
atau fase menghilangkan yang tidak diinginkan atau berbahaya lipid-larut
senyawa yang dilakukan oleh tiga set protein seluler atau enzim, disebut fase I
(transformasi) dan fase II (konjugasi) enzim, dan tahap III (transportasi)
protein.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu Senyawa Senobiotik?
2. Mengapa Senyawa
Senobiotik di metabolisme?
3. Bagaimana
Proses metabolisme senyawa senobiotik pada logam?
4.
Apa dampak senobiotik bagi kesehatan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui Apa itu senyawa senobiotik
2.
Untuk mengetahui mengapa senobiotik itu harus
di metabolisme
3.
Untuk mengetahui proses senobiotik pada logam
4.
Untuk Mengetahui dampak senobiotik bagi
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Senyawa Senobiotik
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu
Xenos yang arti nya zat asing.
Zat Senobiotik merupakan senyawa yang asing
bagi tubuh. Kelompok utama zat-zat senobiotik yang mempunyai relevansi medik
adalah obat-obatan,zat –zat karsinogen kimia serta berbagai senyawa yang telah
memasuki lingkungan kehidupan kita melalui salah satu jalan,seperti
senyawa-senyawa bifenil Polikrolinasi (PCB) dan insektisida tertentu.sebagian
besar senyawa ini akan mengalami metabolism (perubahan kimiawi) dalam tubuh
manusia dan hati menjadi organ tubuh yang terutama terlibat dalam peristiwa
ini.kadang-kadang zat senobiotik dapat diekskresikan tanpa perubahan.Tujuan
metabolism zat-zat senobiotik adalah untuk meningkatkan kelarutannya dalam air
(polaritas) dan dengan demikian memudahkan eksresinya dari dalam tubuh.
Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia
tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat biotikkarsinogen
lainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tubuh manusia dapat
terpapar oleh ribuan senobiotik yang setiap xenobiotik dapat
menimbulkan efek toksik. Saat sarapan
pagi dirumah mungkin kita mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna atau
penyedap rasa. Ketika kita di jalan menuju tempat kuliah dan tempat kerja mungkin
kita menghirup udara yang penuh dengan polutan rokok sendiri atau teman kerja.
Kemungkinan timbulnya efek
toksik yang diakibatkan oleh paparan xenobiotik belum disikapi secara benar
baik oleh mereka yang bekerja dibidang kesehatan terlebih lagi orang awam. Kasus formalin
dalam makanan mendapat tanggapan yang gegap gempita,sedangkan tercemarnya udara
perkotaan dan air tanah permukiman serta pemakaian obat-obatan yang irrasional
menjadi fenomena biasa.
2.2. Mengapa Senobiotik harus di Metabolisme
- Xenobiotik umumnya tidak larut air, sehingga jika masuk tubuh
tidak dapat diekskresi
- Untuk dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme menjadi
zat yang larut, sehingga bisa diekskresi
- Organ yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik
adalah hati
- Ekskresi xenobiotik melalui empedu dan urine
2.3. Metabolisme xenobiotik
Kasus ditemukannya formalin dalam makanan yang
diberitakan pada banyak media masa beberapa waktu lalu,bukanlah kasus baru.lagi
pula formalin bukanlah satu-satunya senobiotik yang ditemukan dalam makanan.
Bahan pewarna tekstil seperti rodhamin B dan amaranth,residu peptisida golongan
karbofular dan cemaran logam berat juga pernah dilaporkan ditemukan dalam
produk-produk bahan makanan dan minuman yang beredar di beberapa daerah di
Indonesia.
Selain senobiotik di dalam
makanan, sangat senyawa kimia yang dapat membahayakan kesehatan apabila
dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh.asap rokok dan asap pembakaran sampah
mengandung benzoa(a)piren yang sangat karsinogenik. Didalam asap kendaraan
bermotor mengandung gas karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Demikian pula sisa peptisida dan insektisida yang digunakan untuk berbagai
keperluan tentu bukan bahan kimia yang baik untuk kesehatan. Penyedap
rasa,monosodium glutamate, dan pemanis buatan seperti sakarin,siklamat dan
aspartam. Walaupun diperbolehkan untuk bahan makanan diduga dapat menginduksi
pertumbuhan tumor.obat-obatan yang sering kita konsumsi untuk penyembuhan
penyakit tertentu adakalanya menimbulkan efek samping atau efek toksik yang
serius. Thalidomin yang semula diproduksi dan diterima sebagai sdatif (obat
penenang) ternyata bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin),
sehingga akhirnya obat tersebut dilarang beredar dipasaran.
Dalam keseharian tubuh manusia dapat terpapar
beribu-ribu senobiotik mengingat senyawa asing yang diketahui manusia jumlahnya
lebih dari 100.000 macam. Adakalanya kita secara sengaja mengkonsumsi
senobiotik seperti obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan
(pemanis, pewarna, pengawet) dan zat biotikkarsinogen lainya.walaupun tidak
disertai kesadaran dan pengetunahuan yang memadai akan akibat buruk yang
mungkin timbul.
Sedang secara
terus-menerus tanpa bermaksud untuk mengkonsumsi tubuh dapat terpapar
xenobiotik yang ada dilingkungan baik diudara,air maupun daratan seperti gas
karbon monoksid, benzo(a)piren,logam-logam berat dari asap buang kendaraan
bermotor dan bahan-bahan pencemar lingkungan lainnya. Senyawa senobiotik
tersebut masuk kedalam tubuh dapat melalui mulut (per-oral) seperti makanan dan
obat-obatan,atau karena terhirup atau dihirup pernafasan (per inhalasi)seperti
asap rokok dan asap kendaraan atau lewat kontak dengan kulit (per
cutan/transdermal)seperti dijumpai dalam beberapa kasus keracuna pestisida pada
petani.
Apabila xenobiotik ini
masuk ke tubuh manusia (dan juga hewan),tubuh mempunyai mekanisme untuk
mengendalikan keberadaan xenobiotik tersebut sehingga aman bagi tubuh.xenoiotik
yang masuk kedalam tubuh umumnya melalui proses absorpsi akan sampai ke aliran darah,di
distribusi ke seluruh tubuh dan kemudian di eliminasi.proses eliminasi adalah
usaha untuk menghilangkan aktivitas dan keberadaan xenobiotik di dalam tubuh.
Eliminasi meliputi metabolisme/biotransformasi dan ekskresi. Metabolisme atau
sendir biotransformasi adalah perubahan kimiawi oleh pengaruh tubuh organisme,
sedangkan ekskresi adalah proses pembuangan xenobiotik dari dalam tubuh. Proses
adsorpsi, distribusi dan eliminasi ini pada umumnya melibatkan proses
penembusan membrane biologis.seperti diketahui bahwa membrane biologis tersusun
atas lapisan kompleks yang bersifat polar dan non polar.oleh karena nya proses
penembusan membrane tersebut juga tidak terlepas dari hokum-hukum fisikokimia
yang berlaku terhadap xenobiotikdan bahan penyusun membrane itu sendiri,seperti
derajat ionisasi,kelarutan dalam lemak,koefisien partisi lemak/air,ketersediaan
system transport spesifik,ukuran diameter pori membrane serta kompleksitas
matriks penyusun membrane.
Didalam tubuh,xenobiotik umumnya memberikan
pengaruh pada system dan fungsi normal tubuh. Pengaruh itu dapat berupa sesuatu
yang diharapkan, misalnya efek terapetik obat (efek untuk penyembuhan penyakit
atau menghilangkan gejala penyakit), atau pengaruh yang tidak
diharapkan,seperti efek samping atau efek toksik. Melalui proses metabolism dan
proses ekskresi tubuh mampu menghilangkan semua pengaruh yang timbul. Telah
lama diketahui bahwa karena sifatnya yang suka lemak ada banyak xenobiotik
tidak akan dikeluarkan dari dalam tubuh apabila tidak didahului proses perubahan
struktur kimia melalui metabolism. Sebagai contoh, pentobarbital diperkirakan
akan tinggal di dalam tubuh selama 100 tahun manakala tidak mengalami proses
metabolism/biotransformasi.oleh karenanya metabolism memegang arti penting
dalam proses eliminasi xenobiotik.
Ada perbedaan antara metablisme nutrisi dan
metabolism xenobiotik. Metabolism nutrisi terjadi untuk keperluan proses normal
sel. Proses ini menghasilkan senyawa fungsional dan energy kimia yang
dibutuhkan oleh sel serta dalam langkah-langkah tertentu menghasilkan limbah
metabolik.metabolisme xenobik bertujuan untuk mengeliminasi keberadaan
xenobiotik di dalam tubuh. Dalam metabolism xenobiotik tidak pernah disertai
produksi energi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos
yang artinya asing. Xenobiotik adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia.
Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis,
pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya. Xenobiotik umumnya tidak larut
air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi. Untuk dapat diekskresi
xenobiotik harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa
diekskresi. Organ yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik adalah
hati. Ekskresi xenobiotik melalui empedu dan urine. Pada metabolisme obat, pada
obat yang sudah aktif → metabolisme xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat
aktif menjadi inaktif, sedang paa obat yang belum aktif → metabolisme
xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat inaktif menjadi aktif
Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia
tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat biotikkarsinogen
lainya. Metabolisme xenobiotik terjadi di hepar.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M,
Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid
: 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis
Anonim. 2007. Skabies (kulit gatal bikn sebel). http://www.cakmoki86.wordpress.com
Anonim. 2008. Skabies.
Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis
Anonim. 2007. Skabies (kulit gatal bikn sebel). http://www.cakmoki86.wordpress.com
Anonim. 2008. Skabies.
Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
otter dan
Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC
Kee Joyce L.
Dan Hayes Evelyne R.1996. Farmakologi. Jakarta: EGC
Sudoyo, et al.
2006. Buku ajar Imu Penyakit Dalam Jilid 1 edisi 4. FKUI. Jakarta.
Liska, DJ. The
Detoxification Enzyme Systems. Altern Med Rev 1998; 3(3): 187-198.\ https://klikinfonet.blogspot.com/2015/03/kumpulan-contoh-makalah-lengkap.html
Istavita
Utama. 2019. Makalah Metabolisme Xenobiotik.
https://underpapers.blogspot.com. Diakses pada: Rabu, 11 September 2019
Queen
Tri Resti.2012. Metabolisme
Xenobiotik Pada Logam (Obat). Fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Jambi
Download Makalah Xenobiotik