Tugas Makalah Pengangguran di Indonesia - Download Makalah Ekonomi Gratis File Docx
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses
pembangunan. Peningkatan pengangguran juga akan mengakibatkan kriminalitas yang
merajalela demi untuk memenuhi kebutuhan si penganggur.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa Definisi Pengangguran?
2.
Apa penyebab Pengangguran?
3.
Apa Akibat Pengangguran?
4.
Apa Cara-cara Mengatasi Pengangguran dan Kriminalitas?
1.3 Tujuan Pembahsan
1.
Mengetahui Penyebab Pengangguran?
2.
Mengetahui Penyebab Pengangguran?
3.
Mengetahui Akibat Pengangguran?
4.
Mengetahui Cara-cara Mengatasi Pengangguran dan Kriminalitas?
BABII
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pengangguran
Pengangguran
atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu
negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jumlah
pengangguran biasanya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta tidak
didukung oleh tersedianya lapangan kerja baru atau keengganan untuk menciptakan
lapangan kerja (minimal) untuk dirinya sendiri atau memang tidak memungkinkan
untuk mendapatkan lapangan kerja atau tidak memungkinkan untuk menciptakan
lapangan kerja. Sebenarnya, kalau seseorang menciptakan lapangan kerja,
menciptakan lapangan kerja (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif
untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat
digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.
Pengangguran
adalah salah satu penyebab terjadinya Kriminalitas. tuntutan hidup yang semakin
tinggi sedangkan tidak mendapatkan penghasilan darimanaapu, membuat seseorang
hilang kendali dan terpaksa melewati jalan pintas seperti, merampok, mencuri,
dan menipu.
Pidana
atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah
tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang
dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris.
Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena
melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.
2.2 Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran
dapat dibagi-bagi menurut lama waktu kerja dan sebab-sebabnya. Kita dapat
mengelompokkan pengangguran berdasarkan sudut pandang kita. Berikut ini
diuraikan jenis-jenis pengangguran.
Menurut
lama waktu bekerja, pengangguran dibedakan menjadi sebagai berikut.
Pengangguran
terselubung (Disguised unemployment)
Pengangguran
terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
sesuatu alasan tertentu, misalnya:
-
Kurang terampil dalam pekerjaannya karena pendidikannya rendah.
-
Baru mulai bekerja atau kurang pengalaman dalam bekerja.
-
keterpaksa yang membuat orang bekerja tidak sesuai dengan bakat dan
keterampilannya.
Pengangguran
terbuka (Open unemployment)
Pengangguran
terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Penyebabnya antara lain:
-
Tidak tersedianya lapangan kerja.
-
Lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
-
Tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas.
Setengah
menganggur (Under unemployment)
Setengah
pengangguran dapat dikelompokkan menjadi setengah pengangguran kentara (visible
underemployment) yakni mereka yang bekerja kurang dari jam normal (kurang dari
35 jam/minggu). Petani-petani di Indonesia banyak yang termasuk sebagai
setengah pengangguran kentara karena petani yang hanya memiliki lahan yang
sempit biasanya bekerja kurang dari 35 jam/minggu dan setengah pengangguran
tidak kentara (invisible underemployment) atau pengangguran terselubung
(disguised unemployment) yaitu mereka yang produktivitas kerja rendah dan
pendapatannya rendah.
Menurut
sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
Pengangguran
struktural
Pengangguran
struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur
perekonomian. Pada umumnya negara berupaya mengembangkan perekonomian dari pola
agraris ke industri.
Pengangguran
friksional
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam
mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang disebabkan oleh kondisi
geografis, informasi yang tidak sempurna, dan proses perekrutan yang lama.
Pengangguran
musiman
Pengangguran
musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian waktu/trend.
Misalnya tukang membuat kopiah, pada saat bulan puasa dan menjelang hari Idul
Fitri, pesanan akan produk kopiah meningkat tajam. Sedangkan masa sesudah bulan
puasa permintaan produk kopiah kembali turun sehingga dia harus menganggur
lagi.
Pengangguran
teknologi
Pengangguran
teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi seperti
mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia.
Pengangguran
konjungtur
Pengangguran
konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus konjungtur
(perubahan kegiatan perekonomian). Misalnya: pada masa 1960 -1980 an titik
berat pembangunan nasional Indonesia ditekankan pada bidang pertanian, sehingga
insinyur-insinyur pertanian mudah mendapatkan pekerjaan. Pada masa setelah itu
sesuai kebijakan pemerintah titik berat pembangunan bergeser ke bidang industri
pengolahan dan manufaktur sehingga banyak insinyur-insinyur pertanian yang
sulit mendapat pekerjaan/ menganggur.
Pengangguran
yang disebabkan oleh isolasi geografis
Pengangguran
ini dialami oleh masyarakat yang terpencil dari pusat kegiatan ekonomi.
Pengangguran seperti ini biasanya akan menimbulkan urbanisasi.
2.3 Penyebab Terjadinya pengangguran
Ada
beberapa sebab yang menimbulkan pengangguran yaitu sebagai berikut:
a.
Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran karena
meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan
kesempatan kerja.
b.
Ketidakberhasilan sektor industri. Pola investasi yang ada cenderung padat
modal menyebabkan semakin kecil terjadinya penyerapan tenaga kerja.
c.
Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh
dunia kerja.
d.
Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara. Krisis ekonomi pada
pertengahan tahun 1997 juga menyebabkan terjadinya pengangguran sebanyak 15,4
juta orang.
e.
Pajak penghasilan(PPn) yang tinggi (progresif) akan membuat orang cenderung
mengurangi jam kerja.
f.
Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dan
pendidikan dari para pencari kerja.
g.
Tidak ada kecocokkan upah, karena tidak semua perusahaan mampu dan bersedia
mempekerjakan seorang pelamar dengan tingkat upah yang diminta pelamar.
h.
Tidak memiliki kemauan wirausaha. Orang yang tidak punya kemauan kerja tidak
akan berusaha menciptakan lapangan kerja sehingga ia harus menunggu uluran
tangan dari orang lain.
i.
Adanya diskriminasi ras, gender, orang cacat mengakibatkan timbulnya
pengangguran.
2.3 Cara-cara Mengatasi Pengangguran
A.
Dampak Pengangguran
Pengangguran
sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini beberapa dampak
pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial
Menurunkan
Aktivitas Perekonomian
Pengangguran
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun
menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini mengakibatkan
para pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian
industri baru sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.
Menurunkan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita
Orang
yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan jasa. Itu
berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik Bruto)
yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan turunnya
pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan per kapita.
Meningkatkan
Biaya Sosial
Pengangguran
ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena, pengangguran
mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya perawatan pasien yang
stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biaya pengobatan akibat
meningkatnya tidak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta biaya
pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan kerusuhan yang
dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para penganggur.
Menurunkan
Tingkat Keterampilan
Dengan
menganggur, tingkat keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin lama
menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.
Menurunkan
Penerimaan Negara
Orang
yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin
banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan negara yang
diperoleh dari pajak penghasilan.
B. Cara Mengatasi Pengangguran
Secara
umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi,
meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru,
pembenahan perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara
teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai
kebijakan misalnya :
Menyelenggarakan
bursa pasar kerja
Bursa
tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau
pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari
kegiatan ini adalah agar terjadi komunikasi yang baik antara perusahaan dan
pencari kerja. Selama ini banyak informasi pasar kerja yang tidak mampu
tersosialisasikan sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi
lowongan kerja hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.
Menggalakkan
kegiatan ekonomi informal
Kebijakan
yang memihak kepada pengembangan sektor informal, dengan cara mengembangkan
industri rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Dewasa ini telah
ada lembaga pemerintah yang khusus menangani masalah kegiatan ekonomi informal
yakni Departemen Koperasi dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor
informal diperlukan keterpihakan dari Pemda setempat.
Meningkatkan
keterampilan tenaga kerja
Pengembangan
sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan
bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei tentang kualitas Tenaga Kerja
menunjukkan bahwa ranking Human Development Index Indonesia di Asia pada tahun
2000 berada di peringkat 110. Sementara negara lain seperti Vietnam ada diperingkat
109, Filipina (77), Thailand (69), Malaysia (59), Brunei Darussalam (32),
Singapura (25), Jepang (9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas sumber daya
manusia sehingga peningkatan keterampilan mereka menjadi sangat perlu
dilakukan.
Meningkatkan
mutu pendidikan
Mendorong
majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk
memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik. Dewasa ini sesuai dengan perintah
undang-undang, pemerintah diamanatkan untuk mengalokasikan dana APBN sebesar
20% untuk bidang pendidikan nasional.
Mendirikan
pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat
latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk
mengisi formasi yang ada.
Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Pemerintah
perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan memberikan peluang
bagi penciptaan kesempatan kerja.
Mendorong
investasi
Pemerintah
perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar
negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
Meningkatkan
transmigrasi
Transmigrasi
merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari pulau yang berpenduduk
padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber
kekayaan alam yang ada.
Melakukan
deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi
dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan peraturan aturan main
terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya ke arah penyederhanaan
peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur aparat pemerintah yang
menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi biasanya ke arah penyederhanaan
jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang menangani suatu urusan tertentu.
Memperluas
lapangan kerja
Perluasan
kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru terutama yang
bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan bebas secara regional dan
internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja yang semakin luas tidak saja di
dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung pada kesiapan tenaga kerja
untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja internasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengangguran
atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. P
engangguran
terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.Juga kompetensi pencari kerja
tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi
pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap penganggur diupayakan memiliki
pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai
Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih
tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan
pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat
berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua permasalahan hal
diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun
hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau
pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan
yang multidimensi pula.
3.2 Saran
Untuk
mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah. Pemerintah
memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk
bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat
juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang
terjadi di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Fathoni. 2014. Pengangguran: Pengertian, Jenis & Penyebab. http://www.zonasiswa.com. Diakses pada 31
Maret 2017
Ahmad
Fathoni. 2014. Dampak & Cara Mengatasi Pengangguran.
http://www.zonasiswa.com. Diakses pada 31 Maret 2017
Istavita
Utama. 2017. Makalah Pengangguran di Indonesia. http://underpapers.blospot.com. Diakses
pada 31 Maret 2017
Fendy
Goo. 2015. Makalah Pengangguran dan Kriminalitas. http://fendygoo.blogspot.sg. Diakses
pada 31 Maret 2017
wikipedia.org
Download Makalah: Pengangguran di Indonesia