Makalah Bahasa Indonesia: Penalaran - Download Makalah Bahasa Indonesia Gratis File Docx
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan menalar
ini, menjadikan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia-rahasia
kekuasaan-Nya. Secara simbolik, manusia memakan buah pengetahuan lewat Adam dan
Hawa. Setelah itu, manusia mau tidak mau harus hidup berbekal pengetahuan ini.
***
Download Makalah Bahasa Indonesia: Penalaran
***
Manusia mengetahui
mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, serta
mana yang indah dan mana yang jelek. Sadar ataupun tidak, mau ataupun tidak,
rela ataupun tidak; secara terus-menerus manusia dipaksa harus mengambil
pilihan : mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah, mana tindakan yang
baik dan mana tindakan yang buruk, serta mana yang dikatakan indah dan mana
yang dikatakan jelek. Nah, dalam menghadapi pilihan ini, manusia berpaling
kepada pengetahuan (bukan berpaling dari pengetahuan).
Seperti yang pernah
dikatakan Taufiq Ismail dalam Sadjak Ladang Djagung, "Bagaimana kalau dulu
bukan buah khuldi yang dimakan Adam, tetapi buah alpukat....?!". (Taufiq
Ismail dalam Sadjak Ladang Djagung).
Manusia, adalah
satu-satunya makhluk Tuhan yang mampu mengembangkan pengetahuan ini dengan
sungguh-sungguh. Bukankah hanya manusia satu-satunya makhluk Tuhan yang
dianugerahi akal dan nafsu ? Makhluk lainnya hanyalah : ada yang hanya
dianugerahi akal saja, dan ada yang hanya dianugerahi nafsu saja; jadi selain
manusia, tidak dianugerahi kedua-duanya. Apapun alasannya, hanya manusia yang
mampu "mengembangkan" pengetahuan tersebut. Binatang juga sebenarnya
mempunyai pengetahuan, namun pengetahuannya hanya "terbatas" pada
kelangsungan hidupnya saja (survival).
Seekor kera,
misalnya, dia tahu mana buah jambu yang enak dan mana yang tidak, dia tahu mana
buah pisang yang segar dan mana yang
tidak. Atau seperti anak tikus, dia tahu mana kucing yang ganas dan mana yang
tidak. Anak tikus ini tentu saja diajari oleh induknya untuk sampai pada
pengetahuan bahwa kucing itu berbahaya bagi dirinya. Jadi anak tikus juga
sebenarnya pernah ditatar oleh induknya masing-masing.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi penalaran?
2. Apa konsep dan lambang penalaran?
3. Apa saja syarat syarat kebenaran dalam penalaran?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi penalaran
2. Untuk mengetahui konsep dan lambang penalaran
3. Untuk mengetahui Apa saja syarat syarat kebenaran
dalam penalaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik)
yang menghasilkan sejumlah pengertian dan konsep. Kata “menalar” berasal dari
bahasa Arab yaitu “nazar” artinya melihat. Ini berarti mengisyaratakan bahwa
menalar artinya cara orang memandang sesuatu dari sudut logikanya.
Dalam
menalar, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Premis dibedakan
menjadi premis mayor dan premis minor.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir,
merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya yang bersumber pada
pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berpikir. Meskipun
pernah dikatakan BLAISE PASCAL (1623-1662) bahwa hatipun mempunyai logika
tersendiri, namun patut kita sadari bahwa tidak semua kegiatan berpikir itu
harus menyandarkan diri pada penalaran.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan
pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak
sama. Benar bagi kita, belum tentu bagi orang lain; benar bagi orang lain,
belum tentu bagi kita. Maka oleh sebab itu, proses kegiatan berpikir untuk
dapat menghasilkan pengetahuan yang benar, itupun berbeda-beda. Dapat dikatakan
bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran.
Dan kriteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran
tersebut.
B. Konsep dan lambang penalaran
Penalaran
juga merupakan aktivitas pemikiran yang abstrak. Untuk mewujudkannya diperlukan
lambang. Lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga
wujud penalaran akan tampak berupa argumen.
Tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir
yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa penalaran dan tidak akan ada
penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian
perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan
sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar
dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian
pengertian.
C. Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu
adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat
dalam menalar dapat dipenuhi.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar
konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus
meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti
penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir
yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai
premis tepat.
Kebenaran dapat dicapai jika
syarat-syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
1. Metode induktif
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulakan pada fenomena yang
diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi
adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Pada penalaran induktif konklusi lebih luas dari premis.
Contoh:
Logam 1 memuai kalau dipanaskan (premis mayor)
Logam 2 memuai kalau dipanaskan (premis minor)
Semua logam memuai kalau dipanaskan (konklusi)
2. Metode deduktif
Jika dalam penalaran, konklusi
lebih sempit dari premisnya. Penalaran tersebut disebut dengan deduktif. Pada
penalaran deduktif konklusi lebih sempit dari premis.
Contoh:
Semua
makhluk hidup akan mati (premis mayor)
Bambang
adalah makhluk hidup (premis minor)
Jadi:
Bambang akan mati (konklusi)
BAB III
PENTUP
A. Kesimpualan
Penalaran
adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding
pengertian dan proposisinya.
Kebenaran dapat dicapai jika syarat-syarat
dalam menalar dapat dipenuhi. Syarat
tersebut diantaranyaa, Metode induktif adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Dan Metode deduktif Pada penalaran deduktif
konklusi lebih sempit dari premis.
DAFTAR PUSTAKA
Gani, Ramlan
dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar Berbahasa
Indonesia. Jakarta: FITK Press,
2010.
Buku Bahasa Indonesia 2 penalaran deduktif.
Junaidi, Ahmad
Syihabuddin Fanani, Hayatun Nufus. 2018. Penalaran. https://4shared.com. Diakses pada: Minggu 24
Juni 2018
Firt Diyana.
2011. Konsep dan Symbol Penalaran. http://firstdiyana.blogspot.com/2011/04/konsep-dan-simbol-dalam-penalaran.html.
Diakses pada: Minggu 24 Juni 2018
Gaosur Rohim.
2011. Apa itu Penalaran?. http://komunitasfilsafat.blogspot.com/2011/03/apa-itu-penalaran.html. Diakses pada: Minggu 24 Juni 2018
Istavita tama.
2018. Makalah Penalaran. https://underpapers.blogspot.com. Diakses pada: Minggu 24 Juni 2018
Efenni Prima.
2015. Materi Penalaran Bahasa Indonesia. http://efenniprimacanceria.blogspot.com/2015/10/materi-penalaran-bahasa-indonesia.html. Diakses pada: Minggu 24 Juni 2018
Download Makalah Bahasa Indonesia: Penalaran