Makalah Faktor Kenakalan Remaja - Download Makalah Sosiologi Gratis File Docx
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja
adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang
untuk dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekhawatiran serta
perasaan yang tdak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya.
***
Download Makalah Faktor Kenakalan Remaja
***
Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan
teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam
mencari identitas. Kesalaha-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja. Remaja merupakan aset masa
depan suatu bangsa. Disamping hal-hal yang menggembirakan dengan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yan dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda dikalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar seringkali kita membaca berita tentang perkelahian remaja, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan dikalangan remaja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan
remaja?
1.3 Tujuan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang
kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya.
1.4 Manfaat
1.
Siswa memahami pengertian kenakalan remaja
2.
Siswa mengetahui faktor-faktor kenakalan remaja.
3.
Siswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja
Akhir-akhir
ini dibeberapa media massa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas
yang terjadi di negri yang kita cintai ini. Ada anak remaja yang meniduri ibu
kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba
dan minum minuman keras, dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di
negri ini. Kerusakan moral sudah merebak diseluruh lapisan masyarakat, mulai
dari anak-anak sampai dengan orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada
usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan
pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang
dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja menyeliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara
khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada
1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan
remaja ini sebagai berikut :
1. Kartono, ilmuan sosiologi
“Kenakalan
remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologi sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang.”
2. Santrock
“Kenakalan remaja merupakan
kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial
hingga terjadi kriminal. “
2.2 Penyebab Kenakalan Remaja
Ulah
para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya
untuk hura hura seperti minum minuman keras, menggunakan obat obatan terlarang,
berkelahi, berjudi, dll itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang
lain yang disekitarnya. Cukup banyak faktor yang melatar belangkangi terjadinya
kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat di kelompokan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1. Faktor Internal
A.
Krisis Identitas
Perubahan
biologis dan sosiologi pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karna remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
B.
Kontrol Diri yang Lemah
Remaja
yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat di terima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun
bagi mereka yang terlah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal
A. kurangnya perhatian dari
orang tua, serta kurangnya kasih sayang
Keluarga
merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan
anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada
perkembangan anak. Karena itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat
sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
Keadaan
lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti
keluarga yang broken home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh
kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi
keluarga yang kurang, semua itu meruppakan sumber yang subur untuk memunculkan
delinkuensi remaja.
Dr.kartini
kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan
remaja antara lain:
1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih
sayang dan tuntunan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya
masing masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri
2. Kebutuhan fisik maupun psikis anak anak
remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan harapan anak anak yang tidak bisa
tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.
3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan
fisik dan mental yang sangat di perlukan untuk hidup normal, mereka tidak
dibiasakan dengan disiplin dan kontrol diri yang baik.
Maka
dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu
dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk
kepribadian serta sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang
dari orang tua merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.
B. Minimnya Pemahaman Tentang
Keagamaan
Dalam
kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor
terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan
yang sangat penting karena nilai-nilai moral datangnya dari agama tetap tidak
berubah karena waktu dan tempat.
Pembinaan
moral atau agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil
sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana
yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan
moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya
dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yg dipandang
baik.
Maka
pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yg baik berupa
hal-hal yg mengarah kpd perbuatan positif, karena apa yg diperoleh dalam rumah
tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan
moral dan agama dlm keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan
mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan
generasi yg akan datang, sebab kesalahan dlm pembinaan moral akan berakibat
negatif terhadap remaja itu sendiri.
Kondisi
masyarakat sekarang yg sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan
kaidah-kaidah moral dan tata susila yg dipegang teguh oleh orang-orang dahulu
menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yg telah terlalu jauh dari
agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral,
tingkah laku dan perbuatan-perbuatan orang dewasa yg tidak baik menjadi contoh
atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan
remaja.
C. Pengaruh Dari Lingkungan
Sekitar
Pengaruh
budaya barat serta pergaulan dgn teman sebayanya yg sering mempengaruhinya untuk
mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.
Lingkungan adalah faktor yg paling mempengaruhiperilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yg buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yg baik maka ia akan menjadi baik pula.
Di
dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu
ketentraman masyarakat karena terpengaruh dgn budaya barat atau pergaulan dgn
teman sebayanya yg sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui
bahwa para remaja umumnya sangat senang dgn gaya hidup yg baru tanpa melihat
faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.
D. Tempat Pendidikan
Tempat
pendidikan, dlm hal ini yg lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan
atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah
dan jam pelajaran yg kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media
adanya kekerasan antar pelajar yg terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah
bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral
yg tejadi di negeri ini.
Akibat-Akibat Yg Ditimbulkan
oleh kenakalan remaja antara lain :
1. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yg dilakukan oleh remaja akan
berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental,
walaupun perbuatan itu dpt memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena gaya hidup yg tidak teratur. Sedangkan dampak bagi
mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kpd mental-mental yg
lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral yg pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal
itu akan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yg
membimbing dan mengarahkan.
2. Bagi Keluarga
Anak
merupakan penerus keluarga yg nantinya dpt menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dlm
keluarga berlakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi
ketidakharmonisan di dlm keluarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan
anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dpt mengakibatkan remaja sering
keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama
teman-temannya untuk bersenang dgn jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi
narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yg telah
dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk
melampiaskan terhadap kekecewaannya terhadap apa yg terjadi dlm keluarganya.
3. Bagi Lingkungan Masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dlm kehidupan masyarakat, dampaknya
akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja
itu adalah tipe orang yg sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yg
memiliki moral rusak dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek.
Untuk merubah semuanya menjadi normal
kembali membutuhkan waktu yg lama dan hati yg penuh keikhlasan.
2.3. Solusi Kenakalan Remaja
Dari berbagai faktor dan permasalahan yg terjadi di kalangan
remaja masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada
beberapa solusi yg tepat dlm pembinaan dan perbaikan remaja masa kini.
Kenakalan remaja dlm bentuk apapun mempunyai akibat yg negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan
kenakalan remaja dpt dibagi dlm:
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dpt
dilakukan melalui cara berikut: 1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yg secara umum dialami oleh remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yg biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dlm bentuk kenakalan.
Usaha Pembinaan Remaja Dpt Dilakukan Melalui:
1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan
persoalan yg dihadapinya. 2. Memberikan pendidikan bukan hanya dlm penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yg optimal demi perkembangan pribadi yg wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dgn harapan dpt bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yg baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dgn memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yg positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaiman disebut di atas,
bahwa keluarga juga mempunyai andil dlm membentuk pribadi seorang remaja. Jadi
untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga.
Mulailah perbaikan dari sikap yg paling sederhana, seperti selalu berkata jujur
meski dlm gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan
bimbingan agama yg baik kpd anak dan masih banyak hal lagi yg bisa dilakukan
oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yg baik,
tetapi semua itu bisa dilakukan dgn pembinaan yg perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yg
terarah, para remaja akan mengembangkan diri dgn baik sehingga keseimbangan
diri yg serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yg
sehat akan mengarahkan para remaja kpd perbuatan yg pantas, sopan dan
bertanggung jawab yg diperlukan dlm menyelesaikan kesulitan atau persoalan
masing-masing.
Usaha
pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap
kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh
guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dgn para pendidik lainnya.
Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dgn mengamati, memberikan
perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah
da di sekolah.
Sekolah
adalah lembaga pendidikan formal yg memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yg bisa dilakukan pihak sekolah untuk
memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan
remaj melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yg ada di
sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan
menambah pengertian remaja mengenai:
1. Pengenalan diri sendiri: menilai diri dan hubungan orang lain.
2. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dgn tuntutan tersebut.
3. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dgn penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.
1. Pengenalan diri sendiri: menilai diri dan hubungan orang lain.
2. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dgn tuntutan tersebut.
3. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dgn penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik.
Bimbingan yang Dilakukan Terhadap Remaja Dilakukan Dgn 2
Pendekatan:
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yg diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut.
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yg diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut.
2. Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dpt
dilakukan dgn mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan
adanya sanksi tega pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya
si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yg menyimpang lagi. Oleh karena
itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung
bagi yg melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai
contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yg berlaku dlm keluarga.
Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yg dibuat oleh orang tua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus
dilakukan dgn konsisten. Setiap pelanggaran yg sama harus dikenakan sanksi yg
sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai
dgn perkembangan dan umur.
Di
lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yg berwenang dl pelaksanaan hukuman
terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dlm beberapa hal, guru juga berhak
bertindak. Akan tetapi hukuman yg berat seperti skorsing maupun pengeluaran
dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing
bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan
pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dlm
bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kpd pelajar dan orang
tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau
pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya
dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggaran remaja itu
dgn memberikan pendidikan lagi.
Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yg sering ditangani oleh
suatu lembaga khusus maupun perorangan yg ahli dlm bidang ini.
Solusi internal bagi seorang
remaja dlm mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol
diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk
melakukan point pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan
positif, seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan
penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas
dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin
berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah
kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala usaha pengendalian kenakalan
remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap,
serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat,
sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota
masyarakat, bangsa dan tanah air.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat
secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile
court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh
remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
Akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu
sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja
dapat dibagi ke dalam tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan
kuratif dan rehabilitasi. Adapun solusi internal bagi seorang remaja dalam
mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas
peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip
keteladanan
2. Adanya motivasi dari
keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
3.Remaja menyalurkan energinya
dalam berbagai kegiatan positif
4. Remaja pandai memilih teman
dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di
komunitas mana remaja harus bergaul,
5. Remaja membentuk ketahanan
diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas
yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Segala usaha pengendalian kenakalan remaja
harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan
dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat
jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat,
bangsa dan tanah air.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk
lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja.
Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak
menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia Rusman, Aldy Feriyanto, Lidya
Dektoria, Jefry Syahputra. 2018. Faktor-Faktor
Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja. https://4shared.com. Diakses pada:
Minggu, 24 Juni 2018
Istavita Utama. 2018. Makalah Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja. https://underpapers.blogspot.com. Diakses pada: Sabtu, 30 Juni 2018
Download Makalah Faktor Kenakalan Remaja