Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Penggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Perbankan - Download Makalah Gratis File Docx

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi dan Komunikasi mulai berkembang pesat di diawal tahun 1980-an. Pesatnya perkembangan teknologi ini didukung oleh pesatnya perkembangan prosesor yang berfungsi sebagai otak sebuah komputer pribadi. Perkembangan teknologi hardware ini diikuti pula oleh kemajuan dalam bidang software, meskipun perkembangannya jauh di belakang perkembangan hardware. Pada mulanya, prosesor dan software dirancang untuk sebuah komputer pribadi.

***
Download Makalah Penggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Perbankan
***

Namun sejalan dengan perkembangannya, PC-PC tersebut akhirnya dapat diintegrasikan melalui suatu jaringan secara fisik. Sehingga sekarang kita mengenal berbagai jenis jaringan yang mengintegrasikan beberapa buah PC.

Contoh jaringan yang sering kita jumpai adalah Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), dan Internet. Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang popular dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang mampu menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara bersama-sama.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.

Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
Perkembangan Perbankan di Indonesia sangat cepat sekali, dengan adanya bank-bank yang berdiri di Indonesia membuat para masyarakat dengan mudah menyimpan tabungannya di bank-bank yang sudah ada di Indonesia, dengan banyaknya simpatisan masyarakat terhadap bank-bank yang berdiri, menjadi salah satu faktor yang membuat perkembangan perbankan yang ada di Indonesia sangat pesat sekali perkembangannya.

Di zaman yang serba canggih ini semua kegiatan menjadi lebih mudah. Contohnya kegiatan yang ada di perbankan yang memakai perkembangan teknologi yang sudah mulai banyak bermunculan, yang mempermudah menghubungkan antara nasabah dengan bank itu sendiri. Perbankan saat ini sangat dibutuhkan sekali oleh para kalangan masyarakat untuk melakukan transaksi-transaksi dengan mudah didalam negri dan antar negara sekali pun.

Sekarang bank-bank sudah mulai masuk di daerah-daerah. Bank-bank di Indonesia banyak sekali mengeluarkan produk-produk di masing-masing bank itu sendiri dan membuat suatu undian-undian berhadiah yang membuat para masyarakat mulai banyak terpikat untuk menyimpan tabungannya di bank, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank yang ada di Indonesia sangat antusias.
e-Banking merupakan bentuk penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang perbankan, yang mana e-Banking itu sendiri dapat didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-Banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan bahwa permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1    Apa pengertian Teknologi Informasi Dan Komunikasi?
2    Apa saja jenis-jenis teknologi e-Banking dan bagaimana cara penggunaannya?
3    Bagaimana sistem keamanan e-Banking?
4    Apa manfaat dari penggunaan teknologi e-Banking?
5    Apa saja kelemahan dari e-Banking?

1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
2.    Mengidentifikasi jenis-jenis teknologi e-Banking dan cara penggunaannya.
3.    Menjelaskan sistem keamanan e-Banking.
4.    Menjelaskan manfaat e-Banking.
5.    Menjelaskan kelemahan dari e-Banking.

1.4 Manfaat Makalah
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan bahan pertimbangan dalam menyikapi pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dapat dijadikan sebagai referensi tambahan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.
Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.

Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).

Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

2.2 Pengertian Perbankan
Menurut Suyatno, et al. (1994), perbankan adalah suatu badan yang berfungsi sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. Perbankan didefinisikan juga sebagi suatu badan yang memiliki tugas utama menghimpun dana dari pihak ketiga. Sedangkan menurut Nopirin (1992) pengertian perbankan yang lain yaitu bank adalah suatu lembaga keuangan yang tujuan utamanya adalah mencari keuntungan, keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Pendapatan diperoleh dari hasilkegiatan yang berupa pemberian pinjaman dan pembelian surat-surat berharga, sedangkan biayanya berupa pembayaran bunga dan biaya-biaya lain dalamupayanya menarik sumber dana masyarakat.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan adalah, “lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran  uang”. Maksud lembaga keuangan menurut undang-undang tersebut adalah semuabadan yang kegiatan-kegiatannya dalam bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.

2.3 Pengertian e-Banking
E-Banking atau Electronic Banking merupakan layanan perbankan yang menggunakan media elektronik sebagai perantaranya. Tujuan dari e-Banking adalah sebagai sarana penyediaan multi channel dan juga dapat menghemat biaya transaksi bank, nasabah lebih bebas, mudah, dan memberikan keamanan bertransaksi 24 jam sehari dimanapun nasabah berada. Fasilitas e-Banking yang ditawarkan dewasa ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian dan masing-masing bagian memiliki sistem kerja yang menggunakan media yang berbeda. Masing-masing bagian memiliki kelebihan tersendiri. Mengenai fasilitas yang ditawarkan dari masing-masing media e-Banking, seperti dari Media Internet Banking, Mobile Banking, ATM dan media lainnya yang menggunakan fungsi elektronik.

e-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.

2.4 Jenis-jenis Teknologi e-Banking
A. ATM (Automated Teller Machine)
ATM (Automated Teller Machine) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang “teller” manusia. Dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini transaksi apapun dapat dilakukan melalui ATM, mulai dari penarikan tunai, transfer, pemindah bukuan dan pembayaran tagihan.

Sebuah ATM memerlukan kartu sebagai media perantara antara manusia dengan mesin. Pada sebuah kartu mempunyai garis yang dinamakan Magnetic Chip. Magnetik Chip tersebut mempunyai fungsi sebagai sensor pendeteksi identitas pemilik. Magnetic Chip sangat sensitive dengan berbagai keadaan, contohnya apabila Magnetic Chip tergesek oleh sebuah benda maka Magnetic Chip tersebut sudah kehilangan fungsinya. Karena apabila ada gesekan pada Magnetic Chip maka mesin ATM tidak bisa mendeteksi kartu ATM yang dimiliki oleh seorang pelanggan.
Kejadian seperti itu merupakan kelemahan dari transaksi melalui ATM. Hal tersebut terjadi karena kelalaian dari pelanggan sehingga kartunya dalam hal ini rusak. Adapun kelemahan dari mesinnya sendiri biasanya berasal dari jaringannya. Jika terjadi kerusakan pada mesin ATM-nya biasanya operator dari bank yang bersangkutan akan langsung memperbaikinya.

Prinsip Kerja ATM
Magnetic strip merupakan suatu bentuk plastik pendek yang dilapisi dengan sistem magnet dan biasanya dilekatkan pada kartu kredit ataupun kartu berharga lainnya. Pada magnetic strip biasanya tertulis data pribadi pemegang kartu, yang berisi nomor rekening, nomor pribadi serta kode access-nya. Dan tulisan ini ditulis dalam bentuk kode-kode tertentu, dan hanya bisa dibaca oleh komputer yang dilengkapi dengan mesin khusus untuk kartu magnetic strip tersebut.

Mesin uang yang digunakan untuk membaca kartu dengan plastic magnetic-strips ini kemudian dikenal sebagai ATM (Automated Teller Machine). Untuk menggunakannya, pemakai harus memasukkan kartu yang dimiliki kedalam mesin khusus atau mesin ATM serta memasukkan nomor sandi, serta jumlah uang yang akan diambil. Nomor sandi ini kemudian dikirim melalui jaringan telpon kekomputer pusat. Komputer akan melihat, apakah yang bersangkutan memiliki uang simpanan atau tidak.

Jika memiliki, maka sinyal ini dikirim lagi ke-ATM dan untuk kemudian, ATM akan mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Disamping itu, pemakai juga bisa melihat informasi saldo dari tabungan yang dimilikinya, rekening giro ataupun deposito-nya. Pemindahan bukuan secara otomatis akan dilakukan oleh komputer. Pada ATM (Automated Teller Machine) juga terdapat suatu satelit yang akan mengirimkan informasi tersebut kekomputer pusat.

B. Phone Banking
Phone Banking adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator (CSO). Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran, pembelian dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.

C. SMS / m-Banking
SMS/m-Banking pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.

D. Internet Banking
Internet Banking adalah pemanfaatan teknologi internet, sebagai media untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan transaksi perbankan. Kegiatan ini menggunakan jaringan internet, sebagai perantara atau penghubung antara nasabah bank dan pihak bank. Selain itu, bentuk transaksi yang dilakukan pun bersifat maya, atau tanpa memerlukan proses tatap muka antara nasabah dan petugas bank yang bersangkutan. Di Internet Banking, nasabah cukup masuk ke situs web yang disediakan oleh bank, kemudian melakukan transaksi yang diinginkan. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking yaitu transfer uang, pembayaran tagihan (telepon, listrik, PDAM, dan lain-lain), dan pengecekan saldo.

Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bank bersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan dapat melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan.

Token
Token adalah alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di Internet Banking. Token berupa alat kecil semacam kalkulator yang berfungsi untuk menghasilkan PIN yang selalu berganti (PIN Dinamis) untuk setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial. Token ini menjadi faktor tambahan dalam otentikasi yaitu untuk membuktikan bahwa nasabah tersebut adalah benar-benar pengguna yang sah.


E. Kartu Debit dan Kartu Kredit
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank nasabah di bank penerbit tersebut. Dengan kata lain di batasi jumlah saldo tabungan. Setiap pembayaran dengan kartu debit tersebut akan mengurangi saldo tabungan secara langsung/realtime seperti halnya anda menarik tabungan di ATM. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.
Sedangkan Kartu Kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang dibutuhkannya secara hutang. Sebuah kartu kredit berbeda dengan kartu debit di mana penerbit kartu kredit meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening.

Cara Kerja
Pada transaksi Kartu Debit/ATM atau Kartu Kredit, kartu digesekkan pada mesin EDC (Electronic Data Capture) atau terminal. Melalui jaringan telepon, EDC/terminal mengirimkan permohonan transaksi kepada server pusat bank. Bila saldo mencukupi, bank akan mengeluarkan nomor konfirmasi kepada terminal sebagai persetujuan transaksi.
Untuk menggunakan mesin gesek kartu kredit/ EDC ada dua cara yaitu, untuk kartu kredit yang menggunakan pita magnetic/ magnetic stripe dan kartu kredit yang sudah menggunakan chip.

Untuk kartu kredit yang menggunakan pita magnetic / magnetic stripe dengan cara menggesek kartu kredit tersebut di mesin EDC :
1.    Mesin EDC sebelum digunakan dalam kondisi ON dan koneksi line ataupun wireless, bila EDC Wireless.
2.    Kartu kredit digesek sekali dari atas ke bawah pada EDC.
3.    Setelah digesek akan muncul data kartu atau No kartu kredit pada layar display.
4.    Bila nomor kartu kredit tersebut cocok maka masukkan nominal transaksi yang dikehendaki.
5.    Tekan Enter
Bila transaksi tersebut berhasil maka akan keluar kertas struk transaksi yang siap ditandatangani costumer. Dan bila transaksi tersebut tidak berhasil maka akan muncul pesan pada layar display, seperti : Insufficient fund/ limit tidak mencukupi, decline/ ditolak, dll.

Untuk kartu kredit yang menggunakan chip/ EMV (Europe Mastercard Visa) langkah langkahnya hampir sama, hanya saja.
1.    Insert card pada mesin EDC.
2.    Pada layar display muncul data kartu kredit.
3.    Bila cocok nomor kartu kreditnya, masukkan nominal transaksi.
4.    Tekan Enter.
5.    Cabut kartu kreditnya
Selama proses transaksi kartu kredit chip tidak boleh dicabut.

Bagian tempat keluar struk bukti transaksi
Bagian untuk kartu yang menggunakan chip
Bagian untuk kartu yang menggunakan pita magnetic

F. E-Commerce (Electronic Commerce)
e-Commerce atau Perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. e-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

e-Commerce berkaitan erat dengan perbankan. Karena setiap pembayarannya dilakukan melalui fasilitas e-Banking yang disediakan oleh pihak bank yang sudah bekerja sama dengan pihak e-Commerce itu sendiri baik pembayaran secara cash ataupun cicilan.

2.5 Sistem Keamanan e-Banking
1. Aspek Keamanan
Confidentiality (Kerahasiaan)
Aspek confidentiality memberi jaminan bahwa data-data tidak dapat disadap oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Serangan terhadap aspek ini adalah penyadapan nama account dan PIN dari pengguna Internet Banking. Penyadapan dapat dilakukan pada sisi terminal (komputer) yang digunakan oleh nasabah atau pada Jaringan (network) yang mengantarkan data dari sisi nasabah ke penyedia jasa Internet Banking. Penyadapan di sisi komputer dapat dilakukan dengan memasang program keylogger yang dapat mencatat kunci yang diketikkan oleh pengguna. Penggunaan keylogger ini tidak terpengaruh oleh pengamanan di sisi jaringan karena apa yang diketikkan oleh nasabah (sebelum terenkripsi) tercatat dalam sebuah berkas.

Penyadapan di sisi jaringan dapat dilakukan dengan memasang program sniffer yang dapat menyadap data-data yang dikirimkan melalui jaringan Internet. Pengamanan di sisi network dilakukan dengan menggunakan enkripsi. Teknologi yang umum digunakan adalah Secure Socket Layer (SSL) dengan panjang kunci 128 bit.

Pengamanan di sisi komputer yang digunakan nasabah sedikit lebih kompleks. Hal ini disebabkan banyaknya kombinasi dari lingkungan nasabah. Jika nasabah mengakses Internet Banking dari tempat yang dia tidak kenal atau yang meragukan integritasnya seperti misalnya warnet yang tidak jelas, maka kemungkinan penyadapan di sisi terminal dapat terjadi. Untuk itu perlu disosialisasikan untuk memperhatikan tempat dimana nasabah mengakses Internet Banking. Penggunaan key yang berubah-ubah pada setiap sesi transaksi (misalnya dengan menggunakan token generator) dapat menolong.

Namun hal ini sering menimbulkan ketidaknyamanan.Sisi back-end dari bank sendiri harus diamankan dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN) antara kantor pusat dan kantor cabang. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya fraud yang dilakukan dari dalam (internal).

Integrity (Integritas)
Integrity menjamin integritas data, dimana data tidak boleh berubah atau diubah oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Salah satu cara untuk memproteksi hal ini adalah dengan menggunakan checksum, signature, atau certificate. Mekanisme signature akan dapat mendeteksi adanya perubahan terhadap data. Selain pendeteksian (dengan menggunakan signature, misalnya) pengamanan lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan mekanisme logging (pencatatan) yang ekstensif sehingga jika terjadi masalah dapat dilakukan proses mundur (rollback).

Authentication (Otentikasi / Pembuktian Keaslian)
Authentication digunakan untuk meyakinkan orang yang mengakses servis dan juga server (web) yang memberikan servis. Mekanisme yang umum digunakan untuk melakukan authentication di sisi pengguna biasanya terkait dengan:
a. Sesuatu yang dimiliki (misalnya kartu ATM, chipcard)
b. Sesuatu yang diketahui (misalnya user id, password, PIN)
c. Sesuatu yang menjadi bagian dari kita (misalnya sidik jari, iris mata)
Salah satu kesulitan melakukan authentication adalah biasanya kita hanya menggunakan userid/account number dan password/PIN. Keduanya hanya mencakup satu hal saja (yang diketahui) dan mudah disadap.

Pembahasan cara pengamanan hal ini ada pada bagian lain. Sementara itu mekanisme untuk menunjukkan keaslian server (situs) adalah dengan digital certificate. Sering kali hal ini terlupakan dan sudah terjadi kasus di Indonesia dengan situs palsu “kilkbca.com”. Situs palsu akan memiliki sertifikat yang berbeda dengan situs Internet Banking yang asli.

Non-repudiation
Aspek non-repudiation menjamin bahwa jika nasabah melakukan transaksi maka dia tidak dapat menolak telah melakukan transaksi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan digital signature yang diberikan oleh kripto kunci publik (public key cryptosystem). Mekanisme konfirmasi (misal melalui telepon) juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kasus.
Penggunaan logging yang ekstensif juga dapat mendeteksi adanya masalah. Seringkali logging tidak dilakukan secara ekstensif sehingga menyulitkan pelacakan jika terjadi masalah. (Akses dari nomor IP berapa? Terminal yang mana? Jam berapa? Apa saja yang dilakukan?)

Availability
Aspek availability difokuskan kepada ketersediaan layanan. Jika sebuah bank menggelar layanan Internet Banking dan kemudian tidak dapat menyediakan layanan tersebut ketika dibutuhkan oleh nasabah, maka nasabah akan mempertanyakan keandalannya dan meninggalkan layanan tersebut. Bahkan dapat dimungkinkan nasabah akan pindah ke bank yang dapat memberikan layanan lebih baik. Serangan terhadap availability dikenal dengan istilah Denial of Service (DoS) attack.
Sayangnya serangan seperti ini mudah dilakukan di Internet dikarenakan teknologi yang ada saat ini masih menggunakan IP (Internet Protocol) versi 4. Mekanisme pengamanan untuk menjaga ketersediaan layanan antara lain menggunakan backup sites, DoS filter, Intrusion Detection System (IDS), network monitoring, DisasterRecovery Plan (DRP), Business Process Resumption. Istilah-istilah ini memang sering membingungkan (dan menakutkan). Mereka adalah teknik dan mekanisme untuk meningkatkan keandalan.

2. Metode Keamanan
Layanan ini menggunakan beberapa metode keamanan terkini seperti:
a.    Penggunaan protokol Hyper Text Transfer Protokol Secure (HTTPS), yang membuat pengiriman data dari server ke ISP dan klien berupa data acak yang terenkripsi.
b.    Penggunaan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL) 128 bit, dari Verisign. Dengan SSL inilah, transfer data yang terjadi harus melalui enkripsi SSL pada komunikasi tingkat socket.
c.    Penggunaan user ID dan PIN untuk login ke layanan Internet Banking ini.
d.    Penggunaan metode time out session, yang menyebabkan bila setelah 10 menit nasabah tidak melakukan aktivitas apapun, akses tidak berlaku lagi.
e.    Penggunaan PIN untuk setiap aktivitas perbankan. PIN ini di-generate dari Token PIN.

3. Implementasi Sistem
Arsitektur dari sistem Internet Banking yang aman menggunakan filosofi pengamanan berlapis. Dalam hal ini sistem dibagi menjadi beberapa level (tier). Secara garis besar, sistem dapat dibagi menjadi dua bagian: front-end (yangberhubungan dengan nasabah) dan back-end (yang berhubungan dengan bank). Kedua bagian ini biasanya dipisahkan dengan firewall (bisa sebuah firewall atau beberapa firewall jika dibutuhkan keandalan dan kinerja yang sangat tinggi).

2.6 Manfaat Teknologi e-Banking
Manfaat  yang  diberikan  dari  fasilitas  e-Banking  diterima  oleh  pihak  bank selaku penyedia dan juga pihak nasabah selaku pengguna. Diantaranya bagi pihak bank:
Business  expansion
Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya yang tidak kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada Internet Banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan bahkan dari seluruh dunia.

Customer  loyality
Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.

Revenue  and  cost  improvement
Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang.

Competitive advantage
Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin ATM. Demikian pula bank yang memiliki Internet Banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki Internet Banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.

New business model
Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.

Fee  base  Income
Meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau biaya. Sebagian besar fee berasal dari layanan transaksi yang ditawarkan e-banking, misalnya untuk pembayaran tagihan listrik dikenai biaya administrasi Rp 2.500 per transaksi.

Selain  itu  manfaat  bagi  para nasabah  diantaranya  Memberikan  kemudahan  dan  kecepatan,  transaksi  dimana  saja dan kapan saja dapat dilakukan dan hemat biaya dan waktu.

2.7 Kelemahan Teknologi e-Banking
Selain memiliki kelebihan berupa kemudahan dan manfaat luas yang meningkatkan kualitas kehidupan manusia, maka layanan e-Banking juga memiliki banyak kelemahan yang patut diwaspadai dan diantisipasi. Sehingga, teknologi tersebut tetap dapat dipakai, manfaatnya terus dinikmati oleh umat manusia namun juga harus ada tanggung jawab, pengawasan dan upaya untuk memperbaiki kelemahan, menanggulangi permasalahan yang mungkin timbul serta yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran dan menanamkan pemahaman tentang resiko dari pemanfaatan teknologi yang digunakan oleh layanan perbankan itu terutama kepada masyarakat luas, pengguna/nasabah, pemerintah/regulator, aparat penegak hukum dan penyelenggara layanan itu sendiri.

Karena masalah keamanan adalah tanggung jawab bersama, semua pihak harus turut serta berperan aktif dalam upaya pengamanan.
Berikut adalah kelemahan dari teknologi e-Banking:
  • Keamanan: Jika nasabah tidak berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, maka seseorang dapat dengan mudah mendapatkan informasi account kita untuk penggunaan yang tidak sah. Seperti maraknya kasus pembobolan ATM dan pencurian informasi akun nasabah oleh para hacker komputer.
  • Customer service: Karena tidak ada interaksi tatap muka dengan karyawan bank dan pemegang rekening, ketika masalah timbul, seringkali mungkin ada respons yang lambat dalam penanganan masalah yang terjadi.
  • Aksesibilitas internet: Jika jaringan Internet mengalami trouble baik itu dari pihak nasabah ataupun bank, maka account tidak dapat diakses.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehadiran teknologi e-Banking; ATM (Automated Teller Machine), Phone Banking, SMS / m-Banking, Internet Banking, Debit & Credit Card dan e-Commerce memberikan banyak sekali keuntungan/manfaat bagi pihak bank selaku penyedia maupun bagi nasabah selaku konsumen. Keuntungan/manfaat bagi bank diantaranya:
1.    Business  expansion;
2.    Customer  loyality;
3.    Revenue  and  cost  improvement;
4.    Competitive advantage;
5.    New  business  model;
6.    Fee  base  Income.
Selain  itu  manfaat  bagi  para nasabah  diantaranya  Memberikan  kemudahan  dan  kecepatan,  transaksi  dimana  saja dan kapan saja dapat dilakukan dan hemat biaya dan waktu.

Selain memiliki kelebihan berupa kemudahan dan manfaat luas yang meningkatkan kualitas kehidupan manusia, maka layanan e-Banking juga memiliki banyak kekurangan/kelemahan yang patut diwaspadai dan diantisipasi. Sehingga, teknologi tersebut tetap dapat dipakai, manfaatnya terus dinikmati oleh umat manusia namun juga harus ada tanggung jawab, pengawasan dan upaya untuk memperbaiki kelemahan, menanggulangi permasalahan yang mungkin timbul serta yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran dan menanamkan pemahaman tentang resiko dari pemanfaatan teknologi yang digunakan oleh layanan perbankan itu terutama kepada masyarakat luas, pengguna/nasabah, pemerintah/regulator, aparat penegak hukum dan penyelenggara layanan itu sendiri. Karena masalah keamanan adalah tanggung jawab bersama, semua pihak harus turut serta berperan aktif dalam upaya pengamanan.

Berikut adalah kekurangan/kelemahan dari teknologi e-Banking:
  • Keamanan: Jika nasabah tidak berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, maka seseorang dapat dengan mudah mendapatkan informasi account kita untuk penggunaan yang tidak sah. Seperti maraknya kasus pembobolan ATM dan pencurian informasi oleh para hacker komputer.
  • Customer service: Karena tidak ada interaksi tatap muka dengan karyawan bank dan pemegang rekening, ketika masalah timbul, seringkali mungkin ada respons yang lambat dalam penanganan masalah yang terjadi.
  • Aksesibilitas internet: Jika jaringan Internet mengalami trouble baik itu dari pihak nasabah ataupun bank, maka account tidak dapat diakses.


DAFTAR PUSTAKA

Herydotus. 2011. Perkembangan TIK di Indonesia. http://herydotus.wordpress.com/2011/11/03/perkembangan-tik-di-indonesia/. Diakses pada: Selasa, 31 Juli 2018

Karodolnet. 2011. Pengertian Internet Banking.  http://karodalnet.blogspot.com/2011/09/pengertian-internet-banking.html. Diakses pada: Selasa, 31 Juli 2018

Rizki Wicaksono. 2009. Memahami Cara Kerja Token Internet Banking. http://www.ilmuhacking.com/web-security/memahami-cara-kerja-token-internet-banking/. Diakses pada: Selasa, 31 Juli 2018

Bambang Andi Wijaya. 2010. Sistem Keamanan E-Banking. http://andi-wb.blogspot.com/2010/02/sistem-keamanan-perbankan.html. Diakses pada: Selasa, 31 Juli 2018

Istavita Utama. 2018. Makalah Penggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Perbankan. http://underpapers.blogspot.com. Diakses pada: Selasa, 31 Juli 2018

Anisa. 2015. Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Dunia Perbankan. http://4shared.com. Diakses pada: Selasa, 31 Juli 2018

Allan Janwar S, dkk. 2011. Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Dunia Perbankan. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Tasikmalaya. Tasikmalaya



Download Makalah Penggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Perbankan