Makalah Struktur Sosial - Download Makalah Gratis File Docx
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur sosial hanya bisa muncul pada
individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan
masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu
sebuah kelompok atau masyarakat. Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam
status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan
hak dan kewajiban yang berbeda pula
***
Download Struktur Sosial
***
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Kami kelompok B dari kelas IPS memutuskan untuk
membuat makalah yang berjudul “Struktur Sosial” guna mengetahui lebih dalam
tentang struktur sosiologi yang ada di indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari struktur sosial?
2. Apa saja fungsi dari struktur sosial?
3. Apa saja dampak dari struktur sosial?
1.3 Tujuaan Makalah
1. mengetahui definisi struktur sosial
2. mengetahui fungssi dari struktur
sosial
3. mengetahui dampak dari struktur sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Struktur Sosial
Struktur sosial adalah suatu bangunan sosial yang tersusun
atas berbagai unsur pembentuk masyarakat. Unsur unsur tersebut saling berkaitan
satu dengan yang lainnya secara fungsional. Berkaitan fungsional artinya
apabila terjadi perubahan pada salah satu unsur tersebut maka unsur yang lain
akan mengalami perubahan.
Unsur pembentuk masyarakat seperti manusia atau individu yang
menjadi anggota masyarakat, tempat tinggal atau lingkungan kawasan tempat
masyarakat berada, serta kebudayaan (baca pengertian kebudayaan) dan nilai
(baca pengertian nilai) dan norma (baca pengertian norma) yang mengatur
kehidupan bersama tersebut.
Apabila struktur sosial dibayangkan sebagai gedung bertingkat tiga
dan atap gedung struktur sosial adalah kebudayaan masyarakat, maka atap ini
tentu saja bukan saja atap paling atas atas saja, akan tetapi atap dari lantai
1 dan lantai dua pula. Bangunan tiga lantai ini atau struktur sosial ini dapat
berdiri kokoh karena adanya pola hubungan sosial yang terjadi. Pola tersebut
merupakan hubungan individu dengan individu, kelompok dengan individu dan
hubungan antara tiap kelompok yang ada. Dan tentu saja, pola hubungan tersebut
terjalin dengan nilai dan norma yang telah mereka sepakati bersama.
Kembali ke gedung tiga lantai sebagai penggambaran struktur sosial.
Sebuah gedung pastilah memiliki pintu masuk. Pintu masuk tersebut dapat
mewakili nilai dan norma. Pintu tersebut tidak akan terbuka apabila anda tidak
menyepakati ataupun tidak memiliki nilai dan norma yang diharapkan oleh gedung
ataupun penghuni gedung tersebut. Begitu juga apabila anda memilih masuk lewat
jendela, sudah jelas bahwa anda melanggar nilai dan norma yang ada dalam
struktur sosial tersebut.
2.1.1. Dimensi Struktur Sosial
Terdapat dua dimensi dalam struktur sosial yaitu dimensi vertikal
dan dimensi horisontal.
1. Dimensi Vertikal
Dimensi vertikal adalah adanya perbedaan derajat dalam masyarakat
sehingga memandang masyarakat secara bertingkat. Dimensi vertikal dapat
diartikan sebagai bangunan yang berlantai lebih dari satu sehingga lantai
paling atas adalah yang paling memiliki derajat tinggi sedangkan yang paling
rendah adalah yang memiliki derajat rendah dalam struktur sosial.
Dimensi vertikal dapat anda temukan dalam stratifikasi sosial,
kelas sosial dan status sosial dalam masyarakat. Dimensi vertikal contohnya
adalah membagi masyarakat dalam bentuk kelas atas, kelas menengah, ataupun
kelas bawah yang biasanya berdasarkan kondisi keuangan mereka.
2. Dimensi
Horizontal.
Dimensi ini sering disebut sebagai turunan dari
dimensi vertikal. Sesuatu yang seharusnya dimensi horizontal sering dikaburkan
menjadi dimensi vertikal dalam struktur sosial masyarakat.
Dimensi horizontal hanya mengartikan bahwa
perbedaan tersebut tidak mengandung perbedaan secara bertingkat hanya saja
dalam kelompok tersebut terdapat perbedaan. Seperti berdasarkan pekerjaan
ataupun profesi manusia. Dimensi horizontal dalam profesi ini akan kabur
menjadi dimensi vertikal apabila dikaitkan dengan penghasilan, sifat pekerjaannya
(halus ataupun keras, atau bahkan ukuran kecerdasan yang dibutuhkan pekerjaan
tersebut.
Hal-hal yang memengaruhi struktur
sosial masyarakat Indonesia adalah:
A. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah.
Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan
kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
B. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara
lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
C. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia.
Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok
masyarakat kaya dan miskin.
2.1.2. Bentuk-bentuk
Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan
diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi
sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam
tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau
kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah
yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul
keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada
yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
Ø
Stratifikasi Sosial Tertutup Adalah
stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi
(mobilitas sosial)
Ø
Stratifikasi Sosial Terbuka Adalah stratifikasi
yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya
stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
· Mobilitas Sosial
Horizontal
Perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan
kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
· Mobilitas Sosial
Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan
status dan kedudukan individu. Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi dua
yaitu:
Vertikal naik yang artinya Status dan kedudukan individu naik
setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
Vertikal Turun yangartinya Status dan kedudukan individu turun
setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
· Mobilitas
antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua
generasi yang berbeda.
2. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu
dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua
stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi
yang ia anut. Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
A. Dasar Ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi
menjadi:
1) Golongan Atas. Termasuk golongan ini adalah orang-orang
kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah. Terdiri dari pegawai kantor, petani
pemilik lahan dan pedagang.;
3) Gologan Bawah. Terdiri dari buruh tani dan budak.
B. Dasar Pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah,
berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
C. Dasar Kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau
kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
3. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan
masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar.
Jenis diferensiasi antara lain:
A. Diferensiasi Ras
Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan
yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras
Mongoloid.
B. Diferensiasi Suku Bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia
termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau
Sumatera hingga papua.
C. Diferensiasi Klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam
masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
·
Klen atas dasar garis keturunan ibu
(matrilineal). Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
·
Klen atas dasar garis keturunan ayah
(patrilineal). Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
D. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
E. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
F. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan
perempuan yang memiliki derajat yang sama.
2.2 Fungsi Struktur Sosial
A. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki
oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar
belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri
sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
B. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam
diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku
dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang
dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan
niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan
konsekuensi yang pahit.
C. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya.
Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
2.3 Dampak Struktur Sosial
Dampak positif
·
Membuka kesempatan bagi
masyarakat dari ras, agama, dan agama apapun untuk tetap maju dan memotivasi
untuk memajukan kesejahteraan negara.
·
Menunjukkan bahwa perbedaan suku
dan agama bukan merupakan penghalang dari persatuan suatu masyarakat.
·
Meningkatnya pemerataan
pembangunan dari setiap daerah karena adanya motivasi untuk melenyapkan
kesenjangan sosial akibat stratifikasi sosial.
Dampak negatif
·
Munculnya konflik dari berbagai
kelompok karena adanya kesenjangan sosial yang tinggi antara sub krlompok
masyarajat yang dibedakan menurut profesi atau pendapatan.
·
Munculnya kesombongan dan gengsi
dari masyarakat kalangan atas sehingga terjadi jarak di mana orang kaya akan
semakin kaya, dan terjadi sebaliknya.
·
Membuka peluang terjadinya perang
saudara apabila konflik semakin rumit dan tidak segera diurus oleh pemerintah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur sosial adalah suatu bangunan sosial yang tersusun
atas berbagai unsur pembentuk masyarakat. Unsur unsur tersebut saling berkaitan
satu dengan yang lainnya secara fungsional. Berkaitan fungsional artinya
apabila terjadi perubahan pada salah satu unsur tersebut maka unsur yang lain
akan mengalami perubahan
Struktur sosial memiliki beberapa fungsi
diantaranya fungsiIdentitas, fungsi kontrol, dan fungsi pembelajaran.
Struktur sosial bisa mengakibatkan konflik dari
berbagai kelompok karena adanya kesenjangan sosial yang tinggi antara sub
krlompok masyarajat yang dibedakan menurut profesi atau pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA
5osial. 2010. Struktur Sosial Pelajaran
Kelas XI. 5osial.com. Diakses pada: 6 September 2017
Harian Netral. 2015. Pengertian Struktur
Sosial dan Penjelasannya. hariannetral.com. Diakses pada: 6 September 2017
Istavita. Utama. 2017. Struktur Sosial. underpaper.blogspot.com
Bobsusanto. 2016. Pengertian Struktur
Sosial Menurut Para Ahli Ciri dan Fungsinya. spengetahuan.com. Diakses pada: 6
September 2017
Giovani Malinda. 2016. Jelaskan Dampak
Positif dan Negatif dari Stratifikasi Sosial. gurupintar.com. Diakses Pada: 6
September 2017