Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Dampak Teknologi Internet Bagi Anak - Download Makalah Gratis File Docx

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
“Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara” merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh  yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.

***
Download Makalah Dampak Teknologi Internet Bagi Anak
***

Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Hasil temuan teknologi tersebut kemudian dimanfaatkan dalam aktivitas kehidupan manusia. Teknologi pun kian hari makin berkembang, sebagai seorang pendidik tentu sudah seharusnya kita memberikan yang terbaik dan terbaru bagi anak didik kita. Jika mereka tidak mengenal teknologi, kelak mereka akan tertinggal dalam peradabannya. Namun, teknologi tentu memiliki banyak dampak, baik dampak positif maupun negatif dalam perkembangannya.

Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana dampak yang diberikan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Internet. Dengan alasan itulah, melalui karya tulis berjudul “Plus Minus Teknologi Internet Bagi Anak Usia Sekolah Dasar”, penulis mencoba menelusuri dampak positif dan negatif Teknologi Internet bagi Perilaku Anak Sekolah Dasar.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, bahwa pada dasarnya Teknologi Informasi dan Komunikasi khusunya Internet telah meluas. Maka penulisan makalah ini mengacu pada konsep definisi Internet, Bagaimana pemanfaatan Internet, serta bagaimana dampak yang diberikan Internet bagi pelajar, khususnya anak usia Sekolah Dasar.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengkaji secara pustaka bagaimana dampak positif dan dampak dampak negatif yang diberikan Internet pada anak usia Sekolah Dasar. Sedangkan manfaat penulisan makalah iini diantaranya adalah:
a)    Secara Konseptual, saya ingin membuktikan dampak-dampak yang diberikan oleh Internet,
b)    Bagi dunia pendidikan khususnya pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin menyampaikan hasil pengkajian saya mengenai dampak internet,
c)    Bagi pendidik di Sekolah Dasar, saya ingin membuktikan bahwa internet layak untuk diperkenalkan pada anak SD namun sesuai dengan batasan usia.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pemikiran
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan bahwa evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para ilmuwan. Hasil temuan teknologi tersebut kemudian dimanfaatkan dalam aktivitas kehidupan manusia.

Dewasa ini TIK menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas ke seluruh penjuru dunia karena fasilitas TIK. Segala hal yang terjadi diberbagai bagian semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebgai agen perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.

Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

“Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.”

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi hal lumrah saat ini. Berbagai sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat dipisahkan dari TIK ini. Salah satu dari TIK yang tidak dapat dihindari adalah penggunaan internet di kalangan siswa sekolah termasuk sekolah dasar. Orangtua perlu bijaksana mengenalkan teknologi ini pada anak. Sebab ada bahaya mengancam dibalik berbagai kemudahan yang ditawarkan. Fenomena TIK saat ini membawa dua pemikiran yang kontradiktif. Disatu sisi, pengenalan TIK sejak usia dini merupakan “starting point”  baik.

Dari tinjauan pembelajaran, mengenalkan konsep digital kepada anak akan menyiapkan mereka menghadapi perkembangan masa depan yang semakin diwarnai ketergantungan pada teknologi. Kondisi ini bukannya tanpa syarat. Beberapa literatur menyebutkan, siswa sekolah dasar di Singapura sudah sangat familier dengan berbagai gadget seperti komputer, laptop, telepon selular dan papan tulis interaktif serta peralatan laboratorium yang canggih.  Pengenalan TIK secara bijaksana dan penuh kehati-hatian akan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi perkembangan pendidikan anak.

2.2 Definisi dan Pemanfaatan Teknologi Internet
Internet merupakan kepanjangan dari interconnected networking. Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari miliaran komputer di dunia. Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi. Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi dan informasi global.

Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.

USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-

USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. Pada usia ini pulalah anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orang tua. Anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tak berarti tanpa adanya partisipasi dari orang tua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, semisal di ruangan keluarga. Ini memungkinkan sang anak untuk bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian. Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak. Pada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.

USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orang tua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka online. Tugas orang tua adalah membantu mengarahkan kebebasan mereka. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain semisal olahraga, musik dan membaca buku. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Sebelumnya, norma keluargalah yang banyak berpengaruh.

Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.

USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa sepengetahuan dan/atau seijin orang tua.

Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya seseorang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Anak pada usia ini juga sudah saatnya mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Mereka akan mencobamelakukan eksplorasi untuk memenuhi rasa ketertarikan dan penasaran mereka. Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Orang tua tidak harus berada di ruangan yang sama dengan sang anak ketika anak tersebut tengah menggunakan Internet.

Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.

2.3 Dampak Positif dan Negatif dari Internet
Meluasnya akses terhadap fasilitas komunikasi massa dan alat informasi termasuk internet dalam beberapa tahun terakhir ini telah menciptakan transformasi yang besar dalam interaksi sesama manusia. Dunia internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:
1. Surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar,
2. Berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3. Mengambil/mengirim informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4. Menggunakan teknologi “teleconference” (konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis,
5. Mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6. Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak, misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik untuk menggugah minat anak belajar. Isi atau materi pelajaran yang menarik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran sulit dan menakutkan, dan sebagainya.

Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan perhatian  lebih agar para pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.

Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya internet juga membawa berbagai dampak negatif:
·    Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi memang tidak salah. Dengan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajarela. Untuk mengatasi hal ini, para produsen “browser” melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat diakses.

·    Violence and Gore atau kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
·    Penipuan, hal ini memang merajarela di bidang apapun, internet pun tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini.

·    Carding merupakan aktivitas pembelian barang di Internet menggunakan kartu kredit bajakan. Cara belanja menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia Internet karena bersifat real-time (langsung). Para pelakunya paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini.

·    Perjudian, dengan jaringan yang tersedia para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya.

Selain itu pun, ada beberapa dampak negatif lainnya yang dilihat secara konseptual yakni:
1. Information Anxiety
Terlalu banyak informasi sehingga tidak bisa memilih mana informasi yang benar / salah, penting / tidak, karena semakin banyaknya informasi yang ada sekarang, tidak semua informasi yang diberikan benar adanya. khususnya yang menggunakan media internet.

2. Dehumanization
Hilangnya / turunnya penghargaan atas nilai individu, yang digantikan dengan angka identitas.

3. Health Issues
Stress yang ditimbulkan oleh penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis TIK, ketergantungan akan teknologi informasi dan komunikasi, pengaruh radiasi gelombang elektromagnetis, pengaruh radiasi layar monitor, masalah persendian akibat kelelahan akibat kesalahan penggunaan keyboard dan mouse, masalah ergonomis, dsb.

4. Lost Of Privacy
Identitas digital membuat keberadaan kita selalu terdeteksi. Selain itu pemantauan kamera CCTV (Closed-circuit Television) secara terus menerus yang berada / terpasang di beberapa tempat tertentu akan mengganggu privasi dalam kesaharian kita.

5. Cookies
Makin banyak informasi yang ditampilkan diinternet yang tanpa kita sadari membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak – pihak tidak berwenang , contoh : account yang kita miliki di situs jejaring social seperti facebook, friendster, twitter, dll .

6. Digital Gap
Makin nyata adanya kesenjangan antara kelompok yang menguasai TIK dengan kelompok yang tidak menguasai TIK, baik dalam keseharian maupun di dalam pekerjaan.

7. Possible Massive Unemployment
Implementasi TIK secara besar – besaran, waktu – waktu dapat membawa dampak peningkatan jumlah pengurangan tenaga kerja, baik melalui PHK ataupun menyempitnya peluang tenaga kerja bagi karyawan yang tidak menguasai TIK.

8. Impact Of Globalization On Culture
Makin menghilangnya / menipisnya nilai – nilai budaya lokal akibat pengaruh globalisasi. Karena semakin cepat dan mudahnya penyebaran informasi dari dunia luar melalui internet.

2.4 Solusi Meminimalisir Dampak Negatif Internet
Dari dampak-dampak negatif di atas, perlu penulis cantumkan bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak yang ada. Diantaranya adalah penggunaan Software Browser khusus untuk anak, yaitu Browser Anak, dan Browser Parental. Software Browser adalah yang menjadi perantara utama antara Internet dengan komputer yang digunakan. Browser anak secara umum telah dirancang untuk semaksimal mungkin menyaring berbagai situs, gambar atau teks yang tak layak diterima anak. Browser anak juga didisain untuk menarik dan mudah digunakan oleh anak.

Software Parental (Filter, Monitor dan Penjadwalan). Software ini untuk mencegah anak sengaja atau tidak sengaja membukan dan/atau melihat berbagai gambar yang tak layak (pornografi, sadisme, dan sebagainya) yang terdapat di situs Internet. Software ini juga akan memudahkan orang tua ataupun pengasuh untuk memonitor aktifitas anak selama online dengan berbagai variasi metode pengawasan.
Fungsi lain dari software ini adalah untuk membatasi jumlah / durasi waktu anak dalam menggunakan Internet. Termasuk untuk pengaturan hari dan jam tertentu sehingga komputer dapat atau tidak dapat digunakan oleh anak untuk ber-Internet.

Selain penggunaan alat bantu seperti Browser, pencegahan juga dapat dilakukan dengan pengawasan orang tua ataupun guru, lingkungan atau bahkan memberi pemahaman pada anak melalui edukasi buku.  Hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
  • Orang tua harus tetap mendampingi anaknya ketika mereka bereksplorasi dengan Internet rumah
  • Orang tua memegang peranan yang besar dalam mengajarkan perilaku ber-Internet yang sehat kepada anak. Baik kita sebagai orang tua maupun anak kita harus mempelajari dan memahami tentang berbagai resiko yang dihadapi ketika berkomunikasi dengan orang yang tak dikenal melalui Internet.
  • Definisikan secara jelas dan gamblang Aturan Penggunaan Internet di rumah. Kemudian tulis dan pasang aturan tersebut di tempat yang dapat dibaca oleh semua anggota keluarga.
  • Tegaskan untuk tidak mendownload materi yang secara nyata merupakan materi ilegal, bajakan atau melanggar hak cipta.
  • Tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan anak kita, berapapun usianya.
  • Guru harus senantiasa membimbing siswa didiknya agar dapat menggunakan Internet dengan baik dan benar saat sekolah
  • Komunitas, termasuk pengelola warung Internet (warnet), pelaksana program ekstra-kurikuler, lembaga pelatihan dan sebagainya harus bahu-membahu dalam mengedukasi masyarakat tentang ber-Internet yang sehat.
  • Anak, remaja maupun siswa didik diharapkan dapat belajar bertanggung-jawab atas perilaku mereka sendiri, termasuk ketika menggunakan Internet, tentunya dengan bimbingan dan arahan dari orang-tua, guru dan komunitas.
  • Perbanyak buku yang bersifat Edukatif tentang TIK atau Internet dirumah.
  • Berbagai solusi yang ada, tidaklah akan berhasil tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita semua. Teknologi Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan bagian dari perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari. Semoga dengan makalah ini, kesadaran akan bahaya Internet akan meningkat.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sudah sangat cepat menyebar di berbagai aspek kehidupan, Salah satu contoh dari TIk ini adalah internet, hal ini mungkin sudah tidak asing lagi di dengar. Sebenarnya internet memberikan suatu pemikiran yang kontradiktif, karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi lain dampak negatifnya pun tidak begitu saja terlepas. Sehingga dalam menggunakannya harus benar-benar selektif. Penyebarannya tidak mengenal jarak, waktu, dan usia.

Oleh karena itu tidak hanya orang dewasa saja yang dapat menggunakan internet tapi anak-anak pun dapat secara langsung menggunakannya. Namun seharusnya untuk anak-anak diberikan pengawasan dari orang tuanya dalam menggunakan internet, sehingga anak dapat diarahkan kearah yang lebih positif, dan dapat terhindar dari dampak negatifnya.
  • Lakukan analisis dampak dengan seksama dan menyeluruh saat membuat keputusan untuk mengimplementasikan peralatan dan aplikasi berbasis TIK dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.
  • Ambil tindakan untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul dari implementasi tersebut .
  • Berikan pengenalan Internet pada anak usia Sekolah dasar sesuai dengan tingkat usianya.

3.2 Saran
Berbagai solusi yang ada, tidaklah akan berhasil tanpa adanya kesadaran dan kemauan untuk mencegah dari kita semua. Teknologi Internet memang tak dapat di hindari, karena itu merupakan bagian dari perkembangan zaman yang tidak dapat dihindari.

Semoga dengan makalah ini, kesadaran akan bahaya Internet akan meningkat. Baik itu dari lingkungan keluarga (orang tua), lingkungan Sekolah (guru) maupun lingkungan sosialnya (masyarakat). Sehingga dampak negatif dari Internet akan terminimalisir.



DAFTAR PUSTAKA

Baktifauzi. (2009). Cara Meminimalisir Dampak Negatif Teknologi  Internet. [online]. Tersedia: http://www.baktifauzi.upi.edu Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Fachrul. (2009). INTERNET: Pengertian, Sejarah dan Fasilitas-fasilitasnya [online]. Tersedia: http://www.acehforum.com Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Fairuzelsaid. (2009). Internet sehat? Why Not?. [online]. Tersedia: http://www.fairuzelsaid.wordpress.com Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Herwindo, Ali Akbar. (2005). Mengenal Sistem Komputer Masa Kini. Bandung: Yrama Widya.

Lestiani, Dian. (2009). Pengaruh Internet Bagi Perkembangan Anak. [online]. Tersedia: http://www.dianlestiani.wordpress.com Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Luciafebrianti. (2009). Dampak dan Pengaruh Negatif dari TIK. [online]. Tersedia: http://www.luciafebrianti.wordpress.com Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018 [17 November 2009]

Sannai, Anatta. (2008). Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). [online]. Tersedia: http://www.anattasannai.blogger.com Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Shofi. (2009). Dampak Negatif dan Positif Internet. [online]. Tersedia: http://www.shofi.wordpress.com Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Eka Nurmayanti. 2009. Makalah Plus Minus Teknologi Internet Bagi Anak Usia Sekolah Dasar. Universitas Pendidikaan Indonesia. Tasikmalaya

Anisa. 2015. Plus Minus Teknologi Internet Bagi Anak Usia Sekolah Dasar. http://4shared.com. Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018

Istavita Utama. 2018. Makalah Dampak Teknologi Internet Bagi Anak. http://underpapers.blogsspot.com. Diakses pada: Rabu, 8 Agustus 2018


Download Makalah Dampak Teknologi Internet Bagi Anak

>>DOWNLOAD<<

 Cara Download File

> DOWNLOAD APLIKASI MAKALAH SHARPA <